7 Candi Peninggalan Agama Buddha di Indonesia
Candi di Indonesia merupakan salah satu bukti nyata keagungan peradaban masa lalu. Paling banyak, candi tersebar di Pulau Jawa dan Bali, terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah.
istilah candi berasal dari Bahasa Kawi yaitu dari kata cinandi yang memiliki arti dikubur.
Menurut KBBI, candi merupakan bangunan kuno yang dibuat dari batu sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dulu.
Diperkirakan, candi pertama kali dibangun pada abad ke-7 sampai dengan awal abad ke-8 oleh kerajaan Hindu bernama Kalingga.
Candi identik dengan agama Hindu dan Buddha. Meskipun keduanya memiliki banyak persamaan dalam arsitektur dan seni, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan candi Hindu dan Buddha.
Candi Hindu pada umumnya berstruktur sederhana, baik dari bangunan, arca, maupun dekorasinya. Bentuk candi Hindu memberikan kesan ramping dan berwibawa.
Sedangkan candi Buddha lebih terlihat megah, masif, dan mewah dengan patung serta dekorasinya. Bentuk bangunan candi Buddha umumnya lebih lebar dan tidak terlalu tinggi.
Dari segi fungsi, Candi-candi yang bercorak Hindu biasanya berfungsi sebagai makam, khususnya makam para raja. Sedangkan candi bercorak Buddha umumnya hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan atau beribadah kepada dewa.
Candi Buddha di Indonesia
Pada artikel ini, kita akan membedah 7 candi peninggalan Buddha di Indonesia.
1. Candi Borobudur
2. Candi Mendut
Selain Borobudur, di Magelang terdapat pula Candi Mendut. Candi Mendut dibangun pada abad ke-9, tepatnya pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
3. Candi Pawon
4. Candi Ratu Boko
5. Candi Banyunibo
Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, Yogyakarta. Diperkirakan, candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi Banyunibo ditemukan dalam keadaan runtuh dan kemudian mulai digali dan diteliti pada tahun 1940-an.
6. Candi Kalasan
7. Candi Muaro Jambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar