Minggu, 17 November 2024

Dinding Dalam Diri

 



Ada dinding di dalam dirinya


kokoh tak mampu ia robohkan


Bahkan dengan kelembutan suaraku yang paling pelan


Dengan sabar jemariku mengetuk


Ia tetap menjaganya tanpa rasa kantuk


Aku melihat lelah dimatanya


Bersembunyi di balik senyum yang dipaksakan


Ada badai yang ingin ia lawan sendiri


Di saat dunia menekannya, dalam diam yang sunyi


Aku mendengar kekalutan dalam napasnya yang berat


Disembunyikan, ia jaga dengan hebat


Banyak yang tak terkatakan


Seperti rahasia yang ia simpan dalam genggaman


Seperti beban yang tak ingin dibagi


Entah takut membebani, atau aku belum dipercayai


Padahal aku ingin sekali merengkuhnya


Mengurai benang-benang kusut di hatinya


Atau hanya menjadi tempat ia beristirahat


Berbisik sembari memberi pelukan hangat


"kepalamu nampak berat, sandarkan pada kasihmu"


"lepaskan, hempaskan, serahkan beban itu padaku"


Namun ia adalah angin yang sulit kurengkuh


Terbang dari satu beban ke beban lain


Dengan senyum yang sesekali hilang


Dan mata yang tak mau menangis di hadapan


Aku mencintainya, meski ia berlari sendiri dalam kepayahan


Mencoba kuat di atas penderitaan


Aku hanya berharap, kelak ia tahu


Bahwa bahunya tak perlu selalu menanggung


Karena di sini, di sisimu


Ada hati yang siap menampung


Gemuruh riuh, dentang tak berdengung


Tiap patah dan retakmu yang tak terhubung


Padaku, kasihmu


Di sini, di sisimu


Kalam Awam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesona Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep Di Kaki Gunung Rinjani

  Lombok bukan hanya tentang pantai-pantai eksotis dan senyum ramah penduduk lokalnya. Di utara pulau ini, tersembunyi dua mahakarya alam ya...