Senin, 27 Januari 2025

Suatu Hari di Warnet

 


Gara-gara laptop error, aku terpaksa ke warnet dekat rumah. Isinya anak-anak semua, pada main games. Ributnya bukan main. Aku sih tidak masalah. Karena aneh juga kalau main games malah hening kayak lagi mengheningkan cipta. Main games harus berisik, lebih seru!


Aku hanya mempermasalahkan mulut anak-anak itu yang kotor. Kalau kotor karena cemong sehabis makan sih gampang, tinggal dilap. Tapi ini kotor karena omongan kasar dan jorok! Bagaimana cara mengelapnya? Mereka itu kan masih pada kecil. Pelajar SD atau paling banter SMP. Tapi kata-kata yang keluar dari mulut mereka terdengar vulgar dan barbar!


Orang tua kita mengajarkan, "Katakan yang baik atau diam." Tapi anak-anak itu mengambil pelajaran dari para influencer yang ngomong kasar dianggap gaul, ngomong jorok dibilang keren. Kalau gak keluar kata 'anjing' rasanya kurang afdhol.


Aku jadi merasa tidak nyaman berada di sana. Tapi ada satu anak yang menarik perhatianku. Dia duduk sendirian di pojok. Anak Anak itu hanya senyum-senyum menatap layar. Aku penasaran dan melihat. Ternyata dia juga lagi main games. 

Tapi beda dengan anak-anak itu. Kalau mereka main games war, fighting, dan racing, anak Anak ini main game Tycoon, sebuah simulasi bisnis. Pemain akan mengelola bisnis dalam berbagai bidang.


Dari situ aku belajar bahwa, wajar kalau orang  lain bisa lebih sukses dari bangsa kita. Ketika anak-anak kita asyik bermain, anak-anak belajar bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikan Asap Oleh-oleh Khas Bumi Lancang Kuning Riau Enak Digoreng Digulai Atau Dibikin Sambal Ijo

  Ikan Asap Oleh-oleh Khas Bumi Lancang Kuning Riau  Enak Digoreng  Digulai Atau Dibikin Sambal Ijo Pengolahan hasil perikanan dengan tekno...