Terletak di muara Sungai Terengganu dan menghadap Laut Cina Selatan, kota ini membentang seluas lebih dari 60.000 hektar. Saat menyusuri jalan-jalan utamanya yang ramai, Anda akan menemukan pasar tradisional hingga tempat ibadah bersejarah yang memancarkan nuansa budaya yang kental.
Menariknya, nama Terengganu telah tercatat dalam sejarah sejak berabad-abad lalu. Dalam teks-teks kuno Tiongkok, wilayah ini disebut sebagai bagian penting jalur perdagangan maritim. Bahkan, ahli astronomi Yunani, Ptolemeus, menyebut dua pelabuhan di Pantai Timur Semenanjung Melayu—Primula dan Kole—di mana Kuala Terengganu diyakini sebagai Primula pada masa itu.
Keberadaan Sungai Terengganu pun berperan besar sebagai jalur perdagangan strategis. Pedagang asing silih berganti datang untuk menukar komoditas unggulan seperti gaharu, gading, perak, emas, dan kayu kamper sejak abad ke-12. Perpaduan sejarah dan budaya ini menjadikan Kuala Terengganu destinasi yang kaya makna dan layak dijelajahi.
Pasar Payang
Berada di jantung Kuala Terengganu, Pasar Payang menjadi destinasi favorit bagi wisatawan maupun penduduk lokal. Pasar ini menawarkan beragam barang khas Terengganu seperti kain songket, batik, kerajinan tangan, hingga makanan tradisional dengan harga terjangkau. Buka setiap hari pukul 08.00–18.00, suasana Pasar Payang yang ramai dan penuh warna menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta budaya lokal.
Saat menyusuri koridor pasar, Anda akan disambut deretan kain indah yang tergantung rapi di pintu kios atau dipajang di dinding, memperlihatkan keunikan motif dan warna khas budaya Melayu.
Tak hanya kain dan tekstil, Pasar Payang juga menawarkan aneka makanan lokal. Semakin ke dalam, Anda akan menemukan banyak penjual yang menjajakan kue-kue tradisional Terengganu yang menggugah selera, seperti kerupuk ikan buatan lokal, serta sayuran segar hasil panen petani sekitar.
Jembatan Gantung Terengganu
Resmi dibuka pada Agustus 2019, Jembatan Gantung Terengganu menjadi daya tarik baru yang terinspirasi dari Jembatan Menara London.
Jembatan ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara, membentang megah sepanjang 638 meter di atas Sungai Terengganu. Selain menjadi penghubung utama antara Kuala Terengganu dan Seberang Takir, jembatan ini juga menjadi spot favorit wisatawan untuk menikmati pemandangan kota.
Untuk menuju Jembatan Gantung Terengganu, Anda dapat naik bus nomor 102 yang berhenti di Hentian Bas Majlis Bandaraya Kuala Terengganu. Dari terminal ini, perjalanan dapat dilanjutkan dengan taksi atau layanan e-hailing untuk mencapai lokasi jembatan.
Akses yang mudah ini membuat wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur ikonik Terengganu dengan nyaman.
Masjid 8 Kubah
Dibangun pada 2012, Masjid 8 Kubah memikat perhatian karena desainnya yang menyerupai Katedral St Basil di Moskow, Rusia. Delapan kubah berwarna biru, putih, hijau, dan kuning cerah membuat masjid ini tampak mencolok di antara bangunan lain di sekitarnya.
Masjid 8 Kubah berdiri megah di tengah hamparan sawah yang asri dan dapat dijangkau dengan berbagai pilihan transportasi. Wisatawan dari Kuala Lumpur bisa naik bus dari Terminal Bas Selatan (TBS) menuju Jerteh, lalu melanjutkan perjalanan dengan taksi atau e-hailing selama 12 menit ke masjid.
Alternatif lainnya, Anda dapat naik bus dari TBS ke Pengkalan Kubor di Kuala Terengganu, lalu melanjutkan dengan taksi atau e-hailing sekitar 19 menit untuk tiba di masjid.
Chinatown Terengganu/Kampung China
Chinatown di Terengganu menawarkan pesona unik dengan deretan rumah toko warisan leluhur, rumah klan, dan kuil-kuil kuno. Di sini, budaya Tionghoa dan Melayu berpadu harmonis dalam satu kawasan yang memikat.
Untuk mencapai Chinatown di Terengganu, pengunjung bisa menggunakan layanan Bas Bandar Kuala Terengganu. Uniknya, bus ini didesain menyerupai rumah tradisional Melayu, memberikan pengalaman berbeda selama perjalanan.
Tarifnya pun terjangkau, hanya 1 ringgit Malaysia dari semua halte di sepanjang rute. Turunlah di Hentian Bas Majlis Bandaraya Kuala Terengganu, lalu berjalan kaki sekitar 8 menit untuk sampai di kawasan Chinatown yang bersejarah ini.
Masjid Kristal
Masjid Kristal, permata berkilau di tepi sungai, menjadi salah satu destinasi wajib saat berkunjung ke Terengganu. Berlokasi di Taman Tamadun Islam, masjid megah ini dibangun antara tahun 2006 hingga 2008.
Keunikan Masjid Kristal terletak pada letaknya di atas air, menghadap langsung ke muara Sungai Kuala Terengganu, menciptakan pemandangan menawan yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat matahari terbit atau terbenam.
Museum Negeri Terengganu
Museum Negeri Terengganu berdiri megah di atas lahan seluas 27 hektare dengan bangunan seluas 75.000 meter persegi yang saling terhubung. Desain arsitekturnya terinspirasi dari istana tradisional Terengganu, lengkap dengan tiang beton, taman indah, kolam cantik, dan atap menawan.
Setiap sudut museum ini memancarkan kemegahan budaya lokal, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi pencinta sejarah dan seni Malaysia.
Untuk mencapai Museum Negara Terengganu, Anda dapat naik bus dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) ke Kampung Panji. Setelah tiba, naik taksi atau layanan e-hailing lainnya untuk mengantar Anda ke museum.
Perjalanan dengan mobil dari terminal bus Kampung Panji ke Museum Negara Terengganu memakan waktu sekitar tujuh menit.
Jam operasional:
- Sabtu - Kamis: 09.00 - 17.00.
- Jumat: 09.00 - 12.00 dan 15.00 - 17.00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar