WASHINGTON DC, KAMIS — Randal Kolo Muani sempat menunjukkan sinar terangnya ketika pertama kali datang ke Juventus pada Januari lalu. Namun, sinar itu meredup dan baru kembali terang menjelang akhir musim 2024-2025. Kini, sang penyerang menjadi aktor utama yang menciptakan awal gemilang bagi Juventus di Piala Dunia Antarklub 2025.
Kolo Muani menyumbang dua gol (menit ke-11, 45+4’,) untuk kemenangan meyakinkan Juventus atas wakil Uni Emirat Arab, Al-Ain, 5-0, di Audi Field, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (19/6/2025) pagi WIB. Tiga gol lain dicetak Francisco Conceicao (21’, 58’) dan Kenan Yildiz (31’).
Berkat kontribusinya, Kolo Muani pun dinobatkan sebagai pemain terbaik laga pertama Juventus di Grup G tersebut. ”Saya sangat senang memenangi pertandingan. Sebagai sebuah tim, kami bermain dengan hebat,” ucap Kolo Muani selepas laga kepada FIFA.
”Saya menyelesaikan musim dengan baik sebelumnya. Dan sekarang kami juga memulainya dengan baik,” ujarnya.
Bagi Kolo Muani, brace ke gawang Al-Ain adalah gol ketiganya dalam sebulan terakhir. Itu juga menandai kembalinya performa terbaik pemain pinjaman dari Paris Saint-Germain ini yang dimulai sejak bulan lalu.
Kolo Muani menyumbang satu gol dalam kemenangan 3-2 atas Venezia pada laga pamungkas Liga Italia 2024-2025 yang menentukan nasib Juventus di Liga Champions. Penyerang berusia 26 tahun ini total mencetak dua gol pada Mei.
Meski minim, ini lebih baik dari April yang hanya satu gol dan dua bulan tanpa gol sama sekali. Padahal, Kolo Muani memberi kesan positif dengan mencetak lima gol dalam tiga laga awal bersama Juventus.
Penampilan impresif itu membuat Kolo Muani menciptakan sejarah baru di Liga Italia. Penyerang asal Perancis itu menjadi pemain pertama yang mencetak lima gol dalam tiga gim perdana beruntun di kompetisi kasta tertinggi Italia sejak format tiga poin diperkenalkan tiga dekade lalu, yakni musim 1994-1995.
Kolo Muani juga merupakan pemain pertama di Juve yang selalu mencatatkan nama di papan skor pada tiga laga pertama sejak Roberto Baggio. Catatan itu dicapai Baggio pada musim 1990-1991 setelah pindah dari Fiorentina.
Melawan Al-Ain yang notabene merupakan finalis Piala Dunia Antarklub 2018 dan juara Liga Champions Asia 2023-2024, Kolo Muani mampu menunjukkan performa terbaiknya lagi. Dua gol Kolo Muani serta masing-masing satu gol Conceicao dan Yildiz membuat Juve kembali mencetak empat gol di babak pertama sebuah laga.
Menurut Opta, terakhir kali ”Si Nyonya Besar” melakukan hal serupa adalah pada tujuh tahun lalu, tepatnya Februari 2018. Saat itu, Juventus menang 7-0 atas Sassuolo di Liga Italia.
Sebelum menciptakan gol pertama ke gawang Al-Ain, Kolo Muani membaca dengan sempurna arah umpan silang Alberto Costa dari sisi kanan serangan Juve. Dia menyambut bola dengan kecepatan penuh dan menyundulnya ke sudut atas gawang.
Gol kedua lebih indah lagi. Setelah umpan jauh dari belakang oleh Khephren Thuram, Kolo Muani hanya butuh dua sentuhan untuk melakukan penyelesaian yang baik dengan menendang bola via kaki bagian luar.
Dengan kemenangan atas Al-Ain, Juventus memimpin Grup A dengan 3 poin, unggul selisih gol dari Manchester City di urutan kedua yang menang 2-0 atas Wydad AC. Juve dan Manchester City menjadi kandidat terkuat tim yang melaju ke fase 16 besar. Sementara itu, Al-Ain menempati posisi keempat.
Kesuksesan meraih kemenangan pertama di Piala Dunia Antarklub 2025 juga menandai awal yang bagus bagi pelatih Juventus, Igor Tudor. Turnamen ini menjadi ajang kompetitif pertamanya setelah secara resmi ditunjuk menjadi pelatih permanen Juve hingga 2027.
”Kami memulai dengan sangat baik. Di babak kedua, saya masih mengatakan untuk sedikit melambat karena cuaca panas, untuk mencoba mungkin mengatur permainan lebih baik. Kami bisa bermain lebih baik dari ini, tetapi ya, ini hasil yang penting karena tim ini memiliki banyak kualitas,” kata Igor Tudor.
Adapun pelatih Al-Ain Vladimir Ivic mengatakan, Juve menunjukkan bahwa mereka berada dua atau tiga level lebih tinggi dari timnya. Namun, dia juga menyoroti kesalahan yang dilakukan anak-anak asuhannya yang juga berujung gol bagi lawan.
Salah satu kesalahan, terutama dari sektor pertahanan, yang tampak jelas adalah ketika Francisco Conceicao dibiarkan menggiring bola di dalam kotak penalti. Conceicao kemudian menemukan sudut untuk menembak dan melepaskan tembakannya. Bola membelok ke atas dan melewati kiper Rui Patricio.
”Kami kebobolan beberapa gol karena kesalahan yang kami buat, tetapi mereka menunjukkan kualitas mereka. Jadi selamat sekali lagi,” ucap Ivic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar