Rabu, 27 November 2024

Mengenal Ikan Discus, Ikan Hias Cantik Asal Sungai Amazon

 


Ikan Discus – Dewasa ini, sudah banyak orang yang menyadari bahwa ternyata membudidayakan ikan hias itu tidak sekadar hobi belaka, tetapi juga untuk meraup pundi-pundi rupiah. Yap, ikan hias yang umumnya berasal dari air tawar maupun ikan laut ini juga sudah menarik perhatian masyarakat kita karena selain warnanya yang unik, harganya pun juga mahal. Wah, ide bisnis yang menyenangkan ya…


Salah satu jenis ikan hias yang tengah ramai diminati adalah ikan discus. Seperti halnya ikan hias lainnya, ikan ini pun juga berukuran kecil dan berasal dari lembah Sungai Amazon! Harga jual ikan discus dapat berkisar dari Rp12.000 hingga Rp109.000 sekalipun. Namun jika warnanya cantik dan ikannya pun sehat, maka tentu saja harga yang dibandrol untuk ikan discus akan semakin mahal.


Lantas, apa sih sebenarnya ikan discus dan darimana asal muasalnya? Hal-hal apa saja yang perlu diketahui sebelum merawat atau membudidayakan ikan hias ini? Nah, supaya Grameds tidak terus-menerus bingung, yuk segera simak ulasannya berikut ini!


Ikan discus yang berasal dari ordo Symphysodon ini umumnya berasal dari lembah Sungai Amazon dan begitu populer di kalangan pencinta ikan hias terutama di negara Asia. Ikan discus ini memiliki 3 spesies besar yakni ikan discus biasa (Symphysodon aequifasciatus), ikan discus heckel (Symphysodon discus), dan spesies baru yang bahkan belum diberi nama tetapi telah memiliki nama latin Symphysodon tarzoo.



Bentuk ikan hias ini dari seluruh spesies pasti memiliki tubuh yang pipih dan corak warna-warni seperti hijau, kuning, merah, biru, dan bahkan campuran. Dapat dikatakan ikan ini adalah ikan hias yang mini karena tinggi dan panjangnya berkisar antara 20-25 cm saja.

Sama halnya dengan ikan hias lainnya, ikan discus ini pun juga dapat dikembangbiakkan dengan menetaskan telur-telurnya. Namun, telur-telur ikan discus ini nantinya akan dijaga oleh kedua ikan discus baik betina maupun jantan. Lucunya, saat telurnya sudah menetas, anak-anaknya yang masih kecil akan terus berenang mengekori induknya kemanapun.

Dilansir dari kelaskita.com, ternyata keberadaan ikan ini sering dijuluki sebagai “king of aquarium” karena memiliki peminat yang banyak, terutama dari para pencinta ikan hias. Ditambah lagi, perilaku ikan yang satu ini termasuk dalam tipe pendiam dan tidak agresif, sehingga akan tetap aman jika digabungkan dengan ikan hias jenis lain dalam satu akuarium yang sama.


Penyakit Yang Sering Dialami Ikan Discus

Sebagaimana dengan makhluk hidup pada umumnya, ikan ini pun juga sering terserang penyakit yang mampu menyebabkan kematian. Mulai dari penyakit insang hingga serangan jamur sekalipun. Nah, berikut ini ada beberapa ulasan tentang penyakit apa saja yang sering dialami oleh seekor ikan discus.


1. Penyakit Insang

Sesuai dengan namanya, maka penyakit yang satu ini akan menyerang sistem pernapasan ikan discus sehingga membuatnya kesulitan bernapas. Meskipun sebenarnya, penyakit insang ini juga bisa menyerang semua jenis ikan.

Nah, untuk mengobatinya adalah dengan pemberian formalin sekitar 4 ml per 100 liter air selama 3 hari berturut-turut.


2. Mata Putih

Penyakit yang sering menyerang ikan discus selanjutnya adalah mata putih yang disebabkan oleh jamur. Pada penyakit ini, umumnya akan ada gejala berupa munculnya selaput putih di bagian mata ikan, yang apabila dibiarkan secara terus-menerus dapat menyebabkan kebutaan.

Untuk mengobatinya, berikan saja 1,5 gr chloramphenicol dan 0,3 gr acriflavine per 100 liter air selama seminggu berturut-turut.


3. Kotoran Ikan Berwarna Putih

Umumnya, kotoran ikan akan berwarna coklat gelap. Namun jika tiba-tiba ikan discus milikmu mengeluarkan kotoran berwarna putih, maka itu berarti tubuhnya tengah terinfeksi bakteri yang menyerang sistem pencernaannya. Meskipun terlihat sepele, penyakit yang satu ini dapat membuat nafsu makan ikan ini menurun.

Untuk pengobatannya, berikan saja 2 gr metronidazole per 100 liter air dengan suhu air 30°C.


4. New Discus Disease

Penyakit selanjutnya yang menyerang ikan discus ini bahkan telah memiliki nama “discus” yang seolah mengartikan bahwa hanya menyerang ikan hias mungil tersebut. Perlu diwaspadai karena penyakit ini justru bersifat menular dan terjadi akibat tingginya pH (kandungan logam) dalam air akuarium milikmu. Akibatnya, warna sisiknya akan menjadi gelap atau bahkan menghitam. Tidak hanya itu saja, tubuh ikan ini juga akan membengkak dan sisik menguncup.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, berikan larutan antibiotik sebanyak 2 gram, antiprotozoa 0,3 gram, dan garam pada suhu air 32°C. Jangan lupa untuk terus berikan aerasi selama proses pengobatannya.


Darimana Asal Muasal Ikan Discus?


Ikan Discus yang bertubuh pipih dengan corak warna-warni ini ternyata berasal dari lembah Sungai Amazon, Brazil. Usut punya usut, ikan ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Johan Jacob Heckel pada tahun 1840 di kota Manaus, Brazil. Kala itu, Dr. Johan menemukan ikan yang bentuknya pipih seperti piringan cakram, sehingga dia berikanlah nama “discus” yang berarti ‘cakram’.

Ikan ini pun berkembang secara pesat terutama saat musim penghujan di habitat aslinya, sungai Amazon. Lalu pada tahun 1904, di sekitar sungai Amazon ditemukanlah lagi jenis ikan discus lainnya yakni ikan discus hijau. Lagi-lagi pada tahun 1960, penemuan jenis ikan ini baru terjadi di kota Manaus, Brazil oleh Schultz. Kala itu, Schultz berhasil menemukan 2 jenis baru yang kemudian diberi nama Blue Discus dan Brown Discus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jalan Asyik Bareng Maxride

Yogyakarta selalu punya cara untuk terus memikat. Tak hanya lewat seni, budaya, dan kulinernya yang khas, namun juga melalui berbagai inovas...