Selasa, 07 Januari 2025

Generasi Sandwich

 


Istilah "generasi sandwich" merujuk pada individu yang berada di tengah-tengah tanggung jawab untuk merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia, sambil memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Generasi ini sering kali menghadapi tantangan emosional, fisik dan finansial yang signifikan. Istilah ini pertama  kali diperkenalkan oleh Dorothy A.Miller, seorang profesor dan direktur praktikum di University of Kentucky, Amerika Serikat dalam bukunya Social Work pada tahun  1981.


Faktor Penyebab Munculnya Generasi Sandwich


1. Peningkatan Harapan Hidup 


Harapan hidup yang lebih panjang membuat orang tua memerlukan dukungan yang lebih lama, terutama dalam kesehatan dan kesejahteraan.


2. Keterbatasan Sistem Jaminan Sosial 


Tidak semua lansia memiliki akses terhadap jaminan sosial atau pensiun yang memadai sehingga anak-anak menjadi penopang utama.


3. Tuntutan Pendidikan dan Gaya Hidup Anak


Biaya pendidikan yang terus meningkat dan keinginan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak menambah beban finansial.


Sementara itu, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Thailand dan Malaysia. Berdasarkan survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, tingkat literasi keuangan di Indonesia 38,030%. 


Survei tersebut dilaksanakan terhadap 12,773 responden yang berada di 34 provinsi dan 67 kota/kabupaten dengan pertimbangan gender dan strata wilayah perkotaan/peredesaan yang terlibat dalam survei. Pada tahun yang sama, literasi keuangan Malaysia telah mencapai 85,000% dan Thailand mencapai 82,000%.


Salah satu  gambaran mengenai keluarga sandwich dapat ditemukan di dalam buku yang berjudul Enjoy the Sandwich Parenting. Buku ini memaparkan bahwasanya banyak keluarga Indonesia yang terjebak menjadi keluarga sandwich.


Dampak bagi Generasi Sandwich


1. Stres Emosional dan Kesehatan Mental


Tekanan untuk memenuhi kebutuhan dua generasi sering kali menyebabkan kecemasan, stres bahkan depresi.


2. Kesulitan Finansial


Sering kali harus mengorbankan tabungan pribadi demi kebutuhan keluarga.


3. Kehilangan Waktu untuk Diri Sendiri


Begitu banyaknya tanggung jawab, mereka sering kekurangan waktu untuk merawat diri sendiri atau mengejar impian pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku Dicabut Paksa dan Dibungkus Tisu, Tapi Kini Aku jadi Barang Bukti

Dulu aku hanya gigi biasa. Mungkin gigi sulung. Atau mungkin gigi geraham yang kesakitan karena lubang. Yang jelas, aku pernah menjadi bagia...