Klub asal Serie A Liga Italia, Como 1907 dikenal di mata pecinta sepak bola Indonesia lantaran dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia. Tim yang promosi ke kompetesi utama Liga Italia musim ini mampu bersaing di Serie A Liga Italia sejauh ini.
Dalam mana, Como bukanlah tim yang demam panggung dengan persaingan di Liga Italia. Bahkan, berkat transfer pemain yang umumnya pemain senior, Como mampu tampil kompetetif guna menjaga tempatnya di Liga Italia pada musim ini.
Salah satu buktinya saat Como mengalahkan Napoli (2-1) dalam pekan ke-26 lanjutan Liga Italia 2024/25. Itu menjadi kemenangan kedua berturut-turut yang dialami Como dalam dua laga terakhir.
Kemenangan itu cukup menjadi tanda bahwa Como bukanlah tim kacangan. Juga, itu menjadi kejutan tersendiri bagi Napoli yang nota bene sementara bersaing untuk meraih trofi Liga Italia musimi ini.
Gegara kekalahan dari Como, Napoli gagal menggeser posisi Inter Milan dari puncak klasemen. Bertempat di stadion Giuseppe Sinigaglia, Como barhasil mengejutkan tamunya yang diperkuat oleh beberapa pemain bintang.
Tim yang dilatih oleh pelatih muda, Cesc Fabregas itu mampu meredam agresivitas Napoli. Bahkan, Como juga berhasil menyulitkan lini belakang Napoli.
Di satu sisi, Fabregas menunjukkan tajinya sebagai pelatih muda di hadapan pelatih senior, Antonio Conte.
Di sisi lain, Fabregas mampu membuat tim promosi bisa tampil pada level terbaik menghadapi tim kuat seperi Napoli.
Berkat kemenangan kontra Napoli, Como mampu merangkak naik ke posisi ke-13 klasemen sementara. Tempat itu tentu saja tampak berada pada titik aman untuk bisa berada di Serie A hingga musim depan.
Sebaliknya, Napoli harus merelakan tempatnya kepada Inter. Kedua tim terpaut 1 poin. Namun, Napoli juga perlu waspada dengan Atalanta di tempat ke-3 lantaran jarak poin antara kedua tim terpaut 2 poin.
Kejutan yang dibuat oleh Como bisa mewarnai persaingan di Liga Italia musim ini. Tiga tim yang bersaing ketat untuk memperebutkan posisi puncak perlu mewaspadai kinerja tim-tim medioker.
Tentu saja, bagi Napoli kekalahan dari Como seperti menjadi pukulan telak lantaran terjadi dengan tim yang di atas kertas seharusnya gampag ditundukan.
Di balik keberhasilan Como mengambil 3 poin dari Napoli, nama pemain muda berusia 20 tahun Nico Paz kian bersinar. Pemain berposisi gelandang serang itu dimainkan oleh Fabregas sebagai striker utama. Kendati berubah peran dari posisi aslinya, Paz tetap tampil impresif.
Tercatat dari masa waktu 89 menit tampil bermain kontra Napoli, Paz mampu mencatatkan 2 tembakan ke gawang lawan dan memberikan 1 asis gol kemenangan Como. Catatan apik yang ditampilkan Paz dalam laga kontra Napoli hanya satu dari sekian contoh performa apiknya musim ini.
Pemain yang terlahir di Spanyol dan lebih memilih membela Timnas Argentina itu sudah mencatatkan 6 gol dan 4 asis dari 24 laga bersama Como. Dari catatan bermainnya, Paz menjadi bagian penting dari racikan permainan Fabregas.
Performa impresif Paz bersama Como membangkitkan ketertarikan dari beberapa klub besar. Hanya saja, Paz yang didatangkan dari Real Madrid mempunyai klausal yang bisa membuatnya kembali ke Madrid.
Selain sudah ada tanda-tanda ketertarikan dari klub-klub besar di benua Eropa, juga Paz juga sudah dipanggil masuk timnas Argentina.
Mega bintang Timnas Argentina, Lionel Messi bahkan memuji kualitas dari Paz saat dimainkan oleh Lionel Scaloni pada tahun lalu dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Bolivia.
Bukan tak mungkin, Paz akan menjadi rebutan banyak tim besar di Eropa. Hal itu secara tak langsung bisa membuat Madrid menghadapi dilema tertentu.
Pasalnya, Madrid mempunyai deretan gelandang yang bertipekan persis sama dengan apa yang bisa diberikan oleh Paz. Selain ada Jude Bellingham, Madrid juga mempunyai Arda Guler. Guler sendiri terlihat sulit menemukan tempat regular dalam permainan Carlo Ancelotti.
Sinar Paz sejauh ini bisa membuat Madrid mengaktifkan klausal untuk mendatangkannya kembali ke Madrid. Tantangannya adalah apakah Nico Paz langsung mendapatkan tempat utama sebagaimana yang dialaminya di Como.
Atau juga, Paz bisa mengambil sikap untuk melihat kemungkinan bermain di klub yang lebih besar memberikannya jam bermain daripada sekadar hanya duduk di bangku cadangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar