Kamis, 12 Juni 2025

Kisah Pemuda Tanpa Kekuatan Ingin Menjadi Pahlawan


Manga My Hero Academia berkisah tentang Izuku Midoriya, pemuda tanpa quirk—suatu kekuatan super yang dimiliki oleh kebanyakan orang di dunia ini. Salah satu pengguna quirk terkuat adalah pahlawan nomor satu, All Might, yang memiliki kekuatan bernama One For All. Cita-cita Deku (Izuku Midoriya) adalah menjadi pahlawan seperti All Might. Tanpa sengaja, mereka bertemu, dan dari pertemuan itu, Deku akhirnya mewarisi quirk milik All Might sebagai penerusnya.


Mengikuti seri ini sekitar tahun 2019/2020 awalnya. Nonton anime-nya season 1–3 kalau nggak salah. Dilanjut baca manganya sampai episode terbaru kala itu. Namun, karena nggak terlalu excited jadi agak males baca tiap minggunya sehingga sampai setahunan nggak baca. Padahal waktu itu sedang seru-serunya saat Gigantomachia mengamuk. Kemudian sekitar pertengahan 2022 kembali membaca hingga chapter 355, yang sudah termasuk dalam final arc dalam cerita. Namun, seperti sebelumnya, semangat membaca kembali menurun, dan seri ini sempat aku tinggalkan lagi. Baru di akhir tahun 2024, setelah mendengar kabar bahwa My Hero Academia sudah hampir tamat, akhirnya membaca kembali hingga chapter terakhir. 


Seri yang bercerita tentang kepahlawanan dengan kiblat ke Amerika ini cukup menarik. Karakter-karakternya pun terasa mirip dengan pahlawan super ala Amerika, tapi tetap dibalut dengan bentuk khas Jepang. Banyak sekali karakter yang muncul di seri ini karena ceritanya berpusat pada kehidupan sekolah, yaitu di U.A. High School; tiap murid maupun guru diperkenalkan dengan cukup detail, lengkap dengan ciri khas quirk masing-masing. Di awal cerita, seri ini menghadirkan arc turnamen khas manga shonen, yang terasa pas karena quirk murid-murid diperlihatkan perkembangannya. Selain itu, ada juga invasi musuh saat ujian, yang membuat para siswa mengalami perkembangan pesat karena langsung menghadapi ancaman nyata.


Dunia My Hero Academia berlatar dunia nyata, tetapi pahlawan-pahlawan terkuat hampir semuanya berasal dari Jepang. Menurutku, ini agak berlebihan dan terasa sempit, seolah hanya Jepang yang mampu melahirkan pahlawan hebat. Meski akhirnya diperkenalkan pahlawan dari luar negeri seperti Star and Stripe yang sangat mengagumkan, porsinya terlalu singkat, tidak cukup untuk memberi kesan kuat bahwa dunia juga turut andil. Seiring waktu, cerita pun berkembang menjadi semakin gelap, mempertanyakan ulang makna kebenaran antara pahlawan dan penjahat. Justru sisi inilah yang paling saya suka, meski beberapa bagian harus saya baca ulang untuk benar-benar menangkap kedalaman ceritanya.


Pace dari seri ini juga dikemas dengan cepat dan menghadirkan alur yang cukup padat untuk perkembangan kekuatan Deku. Tidak ada timeskip seperti manga-manga lain untuk power up tokoh utama. Antar-arc berkesinambungan dengan bagus, sehingga penambahan kekuatan Deku tidak terasa dipaksakan—yang semula tidak punya quirk, akhirnya mendapatkan quirk terkuat dan bisa menguasai One For All dengan sembilan quirk sekaligus. Di sisi lain, villain utama rupanya dikonsep hanya satu, yaitu All For One yang bekerja di balik layar. Ia bisa melakukan hal ini karena menyusupkan mata-mata di U.A., yaitu Aoyama. Namun, menurutku hal ini terasa kurang epik dan agak biasa saja, karena alasannya hanya menyandera orangtua. Malah, Shigaraki yang awalnya hanya terasa sebagai bidak All For One, justru mampu menunjukkan kehendak sendiri dan menyajikan pertarungan final yang epik melawan Deku.


So, My Hero Academia cocok untuk kalian yang menyukai kisah kepahlawanan dengan konsep kekuatan unik dan perkembangan karakter yang konsisten. Baik dalam versi manga maupun anime, seri ini menyajikan narasi shonen klasik yang perlahan berkembang menjadi lebih gelap dan emosional. Pertarungan berskala besar, konflik batin karakter, serta dinamika antara pahlawan dan penjahat menjadi kekuatan utama ceritanya. Bagi penikmat cerita dengan tema keadilan yang abu-abu, My Hero Academia bisa menjadi tontonan atau bacaan yang menarik sekaligus menggugah.My Hero Academia cocok untuk kalian yang menyukai kisah kepahlawanan dengan konsep kekuatan unik. Baik dalam versi manga maupun anime, seri ini menyajikan narasi shonen klasik yang perlahan berkembang menjadi lebih gelap dan emosional. Pertarungan berskala besar, konflik batin karakter, serta dinamika antara pahlawan dan penjahat menjadi kekuatan utama ceritanya. Bagi penikmat cerita dengan tema keadilan yang abu-abu, My Hero Academia bisa menjadi tontonan atau bacaan yang menarik sekaligus menggugah. Saya sisipkan link di sini untuk kamu bermain kuis dengan menebak karakter-karakter terfavorit di My Hero Academia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Batal Datangkan Hojlund, Inter Andalkan Francesco Pio Esposito

Klub Inter Milan kini mengalihkan fokus transfer lini serangnya jelang musim 2025/2026. Nama pemain Manchester United Rasmus Hojlund yang ...