Kok ada ya kopi yang bikinnya di balik? awalnya aku geleng-geleng kepala denger saja ngak pernah, tapi setelah bertemu nara sumber Mas Ikhwanul Farissa dari Aceh , aku jadi tahu, ternyata ada kopi yang bikinnya di balik. Apa tidak tumpah ya? bukan sulap bukan sihir. Kopi aceh yang model di balik ada rahasia cara membuatnya. Kalau ingin tahu ikuti saja cerita ini.
Kopi yang langka cara bikinnya ini ternyata kopi Aceh. Namannya #Kopikhop. Asal usul kopi ini adalah dari wilayah pesisir aceh. Khususunya dari daerah Meulaboh, Aceh barat. Cara membikin kopi seperti ini di lakukan karena biar kopi tetap panas dan tidak cepat dingin, serta tidak kena debu dan lalat yang bersliweran di sana papar Farissa. Ya logis juga si, kalau kopi nya tidak di tutup dan terbuka, kopi cepat dingin karena kena angin. Begini cara meminumnya.
Tradisi minum kopi sangat kental di Aceh, orang-aceh biasa menyelesaikan masalah di warung kopi, bincang-bincang dan musyawarah di lakukan di warung kopi. Era munculnya warung kopi atau nama modernnya yaitu Cafe shop itu di tahun 2010.
Pergeseran warum kopi menjadi cafe shop berkembang dimana-mana di era ini, konsepnya yang lebih kekinian dengan fasilitas modern. Menu yang di sajikan juga menjadi bermacam ragam dan di bikin menarik sesuai dengan minat anak muda.
Farissa mengatakan bahwa di tahun 2020 sampai kini, revolusi warung kopi bisa di pesan secara online. Mana ada dulu model semacam ini. Konsep cafe shop tidak cuma tempat untuk ngafe, tapi juga bisa untuk bekerja secara online, karena di sediakan wifi. Selain ada tempat mangkal dan nongroh guna cafe shop sangat penting sekali karena membantu UMKM sekitar dan bahkan cafe shop menjadi objek pariwisata di aceh untuk di kunjungi.
Na sebelum lanjut Farissa menerangkan bagaimana cara membuat kopi tubruk kebalik dari Aceh. Disini aku ngak tuliskan secara detailnya, aku lampirkan saja tulisan cara membuat kopi tubruk kebalik ala Aceh.
Ini Farissa juga memamerkan makanan khas di Aceh, karena kebetukan dia sedang mau makan. Saat itu di Aceh udah jam 04.00 sore dan di Jerman masih jam 10.00 Pagi. Aku lupa-lupa ingat ini makanan gado-gado atau mie goreng tradisi di Aceh ? Yang jelas aku yang ikut zoom jadi ikut lapar dan seneng melihat kehidupan Farissa di Aceh yang selalu aktiv dan tahu banyak sekali tentang kehidupan disana dari pantai sampai gunung, dari kota sampai desa, karena Farissa suka sekali travel, sport, manjat gunung dan jalan-jalan.
Hal yang sangat mengejutkan sekali peserta zoom yang tinggal di hamburg Jerman Mbak Dyah Narang-Huth langsung mempraktekkan kopi tubruk kebalik dari Aceh di kelas nya saat dia mengajar bahasa Indonesia dengan orang-orang jerman. Hasilnya sangat menyenangkan dan hal ini tentu menjadi satu atraksi bagi semua yang menyaksikannya.
Akhirnya zoom kita akhiri dengan lancar dan menyenangkan. Terima kasih banyak atas ajakan travel ke Aceh secara online. Peserta di persilahkan meninggalkan ruangan dan kita harap berjumpa lagi di #kotekatalk selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar