Di bawah langit Yokohama yang mulai gelap, seolah waktu ikut menahan napas. Inter Milan, raksasa Eropa yang datang sebagai favorit, nyaris tumbang oleh perlawanan gigih tim asal Jepang, Urawa Red Diamonds. Namun sepak bola, sebagaimana hidup, tidak pernah kehilangan kejutan. Di menit-menit terakhir, Nerazzurri menyalakan kembali bara harapan dan membalikkan takdir. Skor akhir: 2-1 untuk Inter-sebuah epik singkat nan menegangkan di pentas Piala Dunia Antarklub FIFA 2025.
Pertandingan baru berjalan 11 menit ketika stadion Nissan meledak. Ryoma Watanabe, pemain sayap lincah Urawa, memanfaatkan kelengahan lini belakang Inter dan menggetarkan jala melalui sepakan keras mendatar. Gol ini menjadi simbol keberanian Urawa untuk tidak tunduk pada nama besar.
Urawa bermain dengan organisasi defensif ketat dan pressing disiplin. Inter Milan frustrasi. Lautaro Martinez, yang biasanya menjadi jawaban atas kebuntuan, kerap terisolasi. Sampai babak pertama usai, skor 1-0 untuk Urawa bertahan.
Simone Inzaghi tahu bahwa waktu adalah musuh kedua setelah Urawa. Masuknya pemain muda seperti Francesco Pio Esposito dan Valentin Carboni mengubah tempo. Inter mulai menyerang lebih dalam, lebih bertenaga.
Menit ke-78, lewat umpan silang tajam, Lautaro Martinez terbang di antara bek-bek Jepang dan menyundul bola ke pojok kiri atas. Gol penyeimbang yang melegakan seluruh tifosi biru-hitam di tribun.
Namun hasil imbang tidak cukup. Untuk memuncaki Grup E, Inter butuh menang.
Menit 90+2: Nama Baru, Sejarah Baru
Waktu tambahan sudah masuk menit kedua ketika Francesco Esposito menyodorkan bola kepada Valentn Carboni. Dengan kepercayaan diri yang langka bagi pemain seusianya, Carboni menembakkan bola ke sudut bawah gawang. Gol!
Stadion terdiam, lalu meledak. Inter bangkit, dan mungkin-telah menemukan pahlawan baru.
Kemenangan 2-1 ini membawa Inter Milan ke puncak klasemen grup dengan empat poin, dan membuat langkah mereka ke semifinal terbuka lebar. Namun lebih dari itu, pertandingan ini menyuguhkan pelajaran penting:
Bahwa kejayaan harus diperjuangkan sampai peluit terakhir berbunyi.
Bagi Urawa, meski kalah, mereka keluar dari lapangan dengan kepala tegak. Mereka tak hanya menguji Inter Milan, tapi juga menginspirasi para pecinta bola di seluruh dunia bahwa determinasi bisa melampaui reputasi.
Skor Akhir: Inter Milan 2-1 Urawa Reds
Pencetak Gol:
Ryoma Watanabe (11')
Lautaro Martnez (78')
Valentn Carboni (90+2')
Pemain Terbaik: Valentin Carboni
Stadion: Nissan Stadium, Yokohama
Sepak Bola dan Keajaiban Waktu
Inter vs Urawa adalah pengingat bahwa di balik skor akhir, ada kisah tekad, strategi, dan keberanian. Hari itu, Inter Milan memang menang. Tapi sepak bola-sekali lagi-yang menang paling besar.
Di dunia olahraga, tak ada yang lebih indah daripada kisah kemenangan di saat-saat terakhir.
Referensi
El Pais, El Inter pasa un calvario para superar al Urawa nipon, 2025.
New York Post, Inter Milan score in stoppage time to beat Urawa Red Diamonds at FIFA Club World Cup, 2025.
AS (Diario AS), Carboni y el Inter resurgen sobre la bocina, 2025.
ESPN FC, Inter survive Urawa scare with late comeback win in Club World Cup thriller, 2025.
The Guardian, Late drama sends Inter Milan past Urawa Reds in Club World Cup classic, 2025.
BBC Sport, Valentin Carboni's last-gasp winner lifts Inter to top of Group E, 2025.
Reuters, Inter Milan edge past Urawa in stoppage time drama, 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar