Percuma cepat kalau gak bisa digaspol selama 24 jam non-stop. Itulah motto dari ajang modern motorsport yang baru-baru ini ramai untuk dinikmati. Ajang tersebut bernama FIA WEC (World Endurance Championship) yang lebih mengutamakan ketahanan mobil daripada kecepatan itu sendiri. Sekarang, mari kita mengenal apa itu FIA WEC sekaligus apa yang bikin motorsport ini digemari
Sebelum mengenal apa itu FIA WEC, mari kita kembali ke era tahun 90-an. Istilah ketahanan ini sudah muncul di era in dengan adanya event bernama WSC (World Sportscar Championship) pada tahun 1953 oleh FIA (Fdration Internationale de l'Automobile). Ajang ini berjalan hingga pada tahun 1992, dan alasan ajang ini dihentikan oleh FIA dikarenakan biaya yang sangat tinggi serta kurangnya dukungan manufaktur.
Untuk mengisi kekosongan ini, beberapa ajang berskala regional bermunculan. Diantaranya ada ISRS (International Sports Racing Series) pada tahun 1997 untuk benua Eropa, ALMS (American Le Mans Series) pada tahun 1999 untuk benua Amerika, dan APLMS (Asian-Pacific Le Mans Series) pada tahun 2001 namun batal lanjut setelah sempat dicoba di sirkuit Sepang karena kekurangan antusiasme. Semua balapan regional yang disebutkan memiliki satu tujuan yang sama, yaitu ketahanan mobil alias "endurance".
ACO (Automobile Club de l'Ouest) sempat menggelar ajang bernama ILMC (Intercontinental Le Mans Cup) pada tahun 2010 dan hanya berjalan sampai pada tahun 2011. Ajang ini bertujuan untuk membentuk jembatan terhadap balapan ketahanan ke seluruh dunia, mengingat semua ajang sebelum ILMC hanya berstatus antar-regional. Tahun 2012 adalah tahun dimana ajang ketahanan terbaru lahir, yaitu FIA WEC yang dibentuk atas persetujuan FIA dan ACO dalam bikin ajang ketahanan paling bergengsi di seluruh dunia. WEC langsung mengadopsi sistem hybrid dari awal kemunculannya, yaitu gabungan antara mesin pembakaran dalam atau disebut dengan ICE dan motor listrik yang dipercaya dapat meningkatkan efisiensi pada ketahanan mesin dan performa mobil itu sendiri.
Pada awal ajang ini berjalan, kelas-kelas mobil yang akan bersaing adalah LMP1 (Le Mans Prototype 1). LMP2 (Le Mans Protoype 2), LMGTE-Pro, dan LMGTE-Am. Durasi waktu tiap balapan per musim juga bervariatif, mulai dari 6 jam yang jadi durasi balapan paling singkat, 12 jam, hingga 24 jam yang jadi durasi balapan yang paling lama di ajang ini.
Sepanjang ajang ini berlangsung, FIA sering melakukan perubahan besar pada kententuan ajang WEC ini, diantaranya menghapus kelas LMP1 karena biaya pengembangan yang terlalu mahal dan digantikan oleh kelas Hypercar yang dinilai jauh lebih murah serta lebih praktis, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan bernama Excellium Racing 100 yang dapat mengurangi emisi secara signifikan, dan diberhentikannya LMP2 yang bersifat sementara pada tahun 2024 karena kapasitas grid nya yang terbatas. Hingga artikel ini dibuat, kelas-kelas mobil yang bersaing hanya ada dua, yaitu kelas Hypercar dan LMGT3 dan sudah semakin banyak manufaktur yang ikut bersaing di ajang ini, seperti manufaktur Aston Martin yang memulai debutnya di kelas Hypercar pada tahun ini.
Perubahan regulasi kelas yang menjadi kelas Hypercar adalah salah satu faktor ajang ini mulai digemari. Lantas, biaya pengembangan yang jauh lebih murah daripada LMP1, bisa menciptakan mobil Hypercar sesuai yang mereka inginkan hampir tanpa ada batasan, bahkan manufaktur legendaris yaitu Ferrari kembali ke ajang balap ketahanan melalui FIA WEC pada tahun 2023 berkat perubahan regulasi menjadi kelas Hypercar karena Ferrari sangat menginginkan segala mobil yang mereka ciptakan 100% adalah ciptaan mereka sendiri.
Selain itu, ajang ini digelar di semua sirkuit yang ada dan cocok untuk digelar di seluruh dunia. Kita bisa ambil contoh sirkuit Spa-Francorchamps yang menjadi sirkuit Belgia paling terkenal, sirkuit Monza yang dikenal dengan sebutan "temple of speed" alias arena kecepatan, hingga ajang yang bernama 24H of Le Mans yang menjadi hidangan utama dari ajang ini. Sesuai namanya, ajang ini sangat terkenal karena menjadi ujian paling utama dalam menguji ketahanan tiap manufaktur apakah bisa dipakai buat balapan selama 24 jam non-stop.
Walaupun durasi balapan ini tergolong lama atau bahkan sangat lama, balapan di ajang tidak terkesan membosankan berkat persaingan yang cenderung ketat dan tidak bisa diprediksi sampai jadi salah satu faktor yang mendorong popularitas ajang ini. Kita bisa ambil contoh pada ajang balapan Spa 2025 dimana balapan bersaing ketat dikarenakan Ferrari yang selama ini dikenal monsternya dunia balap harus menghadapi perlawanan keras dari Alpine yang selama ini tidak terlalu dilirik dan BMW yang bisa melawan performanya Ferrari dengan baik.
Ini semua berkat adanya sistem BoP (Balance of Performance) untuk menyeimbangkan perfoma mobil tiap manufaktur agar pemenangnya tidak monoton mengingat semua mobil, baik di kelas Hypercar maupun LMGT3, menggunakan mobil dengan performa yang berbeda hampir secara keseluruhan, berbanding terbalik dengan ajang F1 dimana semua mobil tiap manufaktur cenderung hampir sama.
Sistem BoP ini mirip seperti update nerf & buff (pengurangan dan peningkatan) pada gim online seperti Mobile Legends, jika ada tim yang terlalu unggul alias bisa memimpin hampir sepanjang balapan dan bahkan bisa merain posisi pertama makan mobil tersebut akan mendapatkan "nerf", entah berat mobilnya diperbanyak, tenaga mesin dikurangi, dan lain sebagainya, begitu juga dengan tim yang akan memperoleh "buff" berupa berat mobil yang dibikin lebih ringan bila dinilai "underperformace" alias kurang maksimal.
Sistem hybrid yang diusung di ajang balapan ini juga jadi pendongkrak atas popularitas di ajang ini. Kita semua tau kalau era sekarang semua mobil jalanan sudah mengadopsi sistem hybrid ini, dan manufaktur yang ikut bergabung dalam ajang ini memiliki tujuan utama, yaitu untuk menunjukkan pada para calon pembeli serta fans nya bahwa mesin yang mereka ciptakan bukan kaleng-kaleng.
Pasalnya, semua hasil performa mesin dan bahkan sistem hybrid selama balapan akan diimplementasikan kepada mobil jalanan mereka bila dinilai berhasil. Para fans sampai memberikan ajang WEC ini sebagai ajang "modern motorsport" berkat sistem hybrid yang diusung semaksimal mungkin.
Itulah semua pembahasan mengenai ajang FIA WEC ini serta alasan mengapa ajang ini digemari baru-baru ini. Jika memiliki waktu luang, siapkan diri kalian untuk menonton balapan ketahanan paling bergengsi di seluruh dunia ini di channel Youtube resmi FIA WEC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar