Berlatar di era Perang Dunia II, sebuah film drama-thriller Fog of War (2025) menunjukkan pergulatan hati dua insan untuk saling memata-matai. Pilihan ada di tangan Gene Lewis (diperankan Jake Abel) dan Penny Duncolm (Brianna Hildebrand) guna memutuskan kelanjutan pertunangan mereka.
Film Fog of War sedikit mirip dengan film Allied (2016) maupun The Exception (2016) yang menyajikan dilema besar dua hati di setiap pemeran utama, apakah memilih cinta kepada pasangan atau cinta kepada negaranya.
Diproduseri oleh Michael Day dan naskah fiktifnya ditulis oleh Luke Langsdale, Fog of War lebih banyak meramu elemen drama dan thriller ketimbang adegan actionnya, berpadu dengan sebuah trivia mengenai keberadaan German American Bund.
German American Bund sendiri merupakan sebuah perserikatan yang eksis dan mulai berdiri di tahun 1936, sebagai penerus Friends of New Germany (FONG). Perserikatan ini hanya terdiri dari warga negara Amerika keturunan Jerman yang tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan pandangan yang baik terhadap Nazi Jerman atau paham fasisme sebagai asal setengah darah mereka.
Berdurasi 1 ham 42 menit, film yang diproduksi Yale Productions ini cukup pas dan tidak monoton untuk menguak akhir dari proses saling memata-matai Gene dan Penny. Fog of War yang mulai dirilis 4 April 2025, bisa disaksikan langsung pada layanan OTT Netflix maupun Prime Video.
Berkisah usai serangan udara sekutu yang gagal di Prancis pada tahun 1944, seorang pilot sekutu bernama Gene Lewis berhasil kabur dari sergapan tentara Jerman. Dua rekannya yang lain harus meregang nyawa, sementara Gene masih menyisakan cedera kaki yang cukup parah.
Usai proses penyembuhannya, Gene mendapatkan kabar baik sekaligus buruk untuk masa rehatnya. Ia diijinkan berlibur bersama tunangannya Penny Duncolm yang juga salah satu staf OSS/tentara sekutu di rumah paman dan bibi Penny, Bob (John Cusack) serta Maude (Mira Sorvino) di Massachusetts.
Namun menjadi dilematis bagi Gene, bahwa atasannya ternyata menyeting ini semua agar ia bisa memata-matai aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar keluarga Duncolm yang disinyalir membocorkan rahasia penting strategi sekutu kepada Nazi.
Kondisi kaki pincang yang masih bertumpu pada satu kruk, membuat Gene tidak bisa melakukan aksi layaknya tentara normal. Meskipun demikian, pada awalnya ia bisa berinteraksi dengan baik bersama Penny, Bob, dan Maude, hingga bertemu satu sosok mencurigakan yang ditampung di rumah tersebut, yakni Viktor (Geza Rohrig).
Pada perjalanannya, Gene semakin terobsesi dengan gerak-gerik Victor di lingkungan tersebut, yang juga mengalihkan obyektivitasnya karena masih tidak mempercayai bahwa keluarga tunangannya lah yang sebenarnya diincar tentara sekutu.
Pada akhir babak, plot twist pun terungkap. Bahwa sosok Viktor bukanlah "seperti yang terlihat". Banyak unsur mata-mata yang terkandung dalam interaksi Gene di wilayah tersebut, yang ternyata menyibak eksistensi German American Bund.
Peran Penting John Cusack
Semua aktor di film ini mampu menjalankan tugasnya secara pas dan proporsional. Jake Abel dengan kondisi fisik yang terbatas serta trauma usai kehilangan dua rekannya, menunjukkan sisi ringkih seorang tentara yang dipaksa melakukan tugas sulit secara pribadinya.
Brianna Hildebrand yang cukup kita kenal dalam perannya sebagai Negasonic Teenage Warhead di dua film Deadpool, mampu menunjukkan sisi feminisme sekaligus kedewasaan yang luar biasa untuk sosok yang telah kehilangan kedua orangtuanya.
Lalu sosok Viktor yang diperankan Geza Rohrig, yang mampu menjaga seluruh rahasia di film ini tak terbongkar hingga babak akhir, mampu mengekspresikan kerinduan yang benar-benar mendalam kepada keluarga kecil yang ditinggalkannya demi sebuah misi.
Namun jika boleh memberikan pandangan subyektif, John Cusack menurut saya tetap bisa mempertontonkan kepiawaian aktingnya dengan sebuah peran penting meskipun kecil. Aktor utama film 2012 ini masih memiliki pesona yang tajam dalam membawa tekanan khusus kepada kelangsungan hubungan Gene dan Penny. Cusack menjadi jembatan sekaligus arus air deras bagi kedua pemeran utamanya.
Memang bagi penggemar action, film Allied dan The Exception jauh lebih memiliki adegan tembak-tembakan, perkelahian, serta spy game yang intens. Namun jika dari aspek drama dan dilema hubungan dua insan beda kubu, Fog of War cukup oke memberikan rasa yang pahit dan getir.
Rasa pahit ini kerap terpancar dari bagaimana Gene Lewis berharap Viktor lah satu-satunya sosok yang terbukti melakukan pembocoran data. Intensitas dan obsesinya mengincar Viktor, mengelabuhi perintah atasan dan naluri kedinasannya untuk memeriksa keluarga tunangannya.
Tidak ada penjahat dalam film ini, yang ada hanyalah dua kubu yang saling berseberangan. Sebuah akhir yang getir juga harus diterima Penny karena lelaki yang dicintainya ternyata tidak bisa menerima pandangan hidup yang sudah dicekoki padanya sejak kecil.
Drama Fog of War ini tidak terlalu rumit dan tidak menguras air mata, dan justru poin itulah yang membuat saya cukup nyaman menonton tanpa jeda selama durasi filmnya berjalan. Keindahan latar dan pengambilan gambar yang cukup apik juga menjadi nilai plusnya.
Satu pertanyaan bisa diberikan kepada saya di akhir artikel ini, di mana letak Fog atau kabut nya? Kabut secara denotatif hanya digambarkan sedikit pada daerah Massachusetts. Tetapi, kabut yang dominan merupakan ungkapan konotatif dari bagaimana Gene Lewis hingga akhir film berupaya melawan kenyataan mengenai siapa sebenarnya sosok tunangan yang dicintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar