Sabtu, 12 Juli 2025

Sprint Race MotoGP Jerman, Marquez Jinakkan Bezzecchi


Marc Marquez kembali menggila pada sprint race MotoGP Jerman 2025 yang berlangsung di sirkuit Sachsenring. Marc yang disebut juga King of Sachsenring ini sejak semula memang sudah diprediksi akan memenangkan race ini.


Akan tetapi cara belio memenangkan sprint race ini menjadi tontonan tersendiri sebab dipenuhi dengan berbagai drama menegangkan.


Hujan sudah reda membasahi bumi, tapi lintasan di trek masih cukup basah. Pembalap pun tidak berani berjudi dengan memakai ban slick. Akhirnya semua pembalap memakai jenis wet tyre dengan pilihan Medium (depan) dan Soft (belakang)


Marc Marquez start terdepan diikuti Zarco dan Bezzecchi. Namun di exit T1 (tikungan ke kanan) Marc melebar sehingga posisinya merosot ke P5. Bezzecchi langsung memimpin, diikuti oleh Morbidelli dan Quartararo yang melesat dari start di P7.


Lap ke-3 Bezzecchi masih memimpin. Morbidelli mengalami high-side yang cukup mengerikan. Ban depannya terkunci, Ia dan motornya kemudian terpental berjumpalitan sampai akhirnya ia terdampar di air fence. Dari tayangan ulang terlihat beberapa kali kepalanya terbentur ke aspal. Ia pun langsung mendapat perawatan medis. Semoga Morbidelli baik-baik saja. Rasanya tipis kemungkinan ia bisa ikut balapan di hari Minggu besok.


Walaupun disebut Raja Sachsenring, tapi penampilan Marc di sesi free practice sehari sebelumnya tidak maksimal. Ketika ditanya kemungkinan Bezzecchi atau Diggiantonio yang menjadi juara, Marc menanggapinya dengan santai. Katanya ia lebih fokus mengejar gelar juara dunia. Jadi selama ia bisa finish di depan Pecco dan Alex, maka ia tidak akan terlalu memusingkan siapa di depannya.


Kematangan Marc benar-benar terlihat di race ini. Ia tidak mau terlalu memaksakan diri untuk mengejar lawan.


Lap ke-5 Marc Marquez merangsek ke Posisi tiga setelah melewati Diggiantonio. Tak lama kemudian pembalap KTM, Pedro Acosta berhasil melewati Diggiantonio dan Naik ke P4.


Sirkuit Sachsenring yang jalur balapannya berlawanan dengan arah putaran jam ini memang sangat cocok dengan karakter Marc. Sirkuit ini dominan dengan tikungan ke kiri yang menjadi andalan Marc.


Akan tetapi di T1, T4 (hair pin) dan T14 yang kesemuanya tikungan ke kanan, Marc benar-benar menderita, terutama akibat sirkuit yang basah, membuatnya tak berani memaksakan diri.


Menariknya, beberapa kali Marc menyalip lawan di T3 (tikungan ke kiri) untuk kemudian melambat ketika memasuki T4 (tikungan ke kanan) sehingga ban depan motor lawan kini malah berada di depan motor Marc. Namun ketika memasuki T5 (tikungan ke kiri) entah bagaimana caranya, eh ban depan motor Marc sudah berada di depan motor lawan. Mengingat T6 hingga T13 adalah tikungan ke kiri pula, maka para lawannya kemudian merasa jerih untuk berduel dengannya.


Lap ke-9 Setelah beberapa lap membuntutinya, Marc Marquez kemudian berhasil overtake Quartararo dan Naik ke P2. Kini Marc berjarak sekitar 1,3 detik dari Bezzecchi yang memimpin balapan.


Perlahan tapi pasti Marc kemudian berhasil memangkas jarak dengan Bezzecchi. Lap ke-14 Jarak Marc dengan Bezzecchi hanya 0,2 detik saja. Kini Bezzecchi dalam terkaman Marc.


Lap ke-15 yang menjadi lap terakhir, Bezzecchi tidak mampu lagi bertahan. Marc kemudian melewatinya dengan mudah, untuk kemudian memenangi sprint race Sachsenring.


Ada yang berbeda dari cara Marc ketika menaklukkan lawannya di tikungan.


Kalau dulu dengan Honda RC213V, maka Marc akan duel wheel to wheel, bila perlu sampai adu bahu untuk menjinakkan lawan. Jadi aksi saling susul sering terjadi sampai lawannya menyerah, atau Marc sendiri yang terjatuh!


Namun dengan Ducati Desmosedici GP25 caranya berbeda, dan cenderung kejam. Motor sultan ini bertenaga besar. Di tikungan Marc akan memepet lawan, dan memaksa lawan untuk mengendurkan gas karena ban depan Marc sudah berada di depan untuk menutup racing line.


Lawan tidak ada pilihan, dan ketika keluar dari titik apex, Marc langsung membuka katup gas dalam-dalam. Whoosh, Desmosedici GP25 itu langsung ngacir!


Tidak kebayang seandainya Marc sudah memakai Desmosedici GP20 sejak 2020 lalu. Mungkin saja kita tidak akan melihat Joan Mir, Fabio Quartararo, Fransesco Bagnaia dan Jorge Martin memegang trofi Champions Tower!


Marc Marquez adalah raja sprint race musim ini. Dari sepuluh sprint race yang sudah diselenggarakan sejak MotoGP Thailand hingga MotoGP Jerman ini, ia memenangi Sembilan kali. Sisanya satu (MotoGP Inggris) direbut adiknya, Alex Marquez. Tahun lalu bersama Desmosedici 2023 bekas, Marc memenangkan sprint race pertamanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEA V League Timnas Voli Indonesia Bungkam Filipina 3-0

Timnas Voli Indonesia berhasil memetik kemenangan di pertandingan keempat SEA V League 2025 yang digelar di Filipina pada Minggu (14/7) so...