Aku kembali menulis surat. Bukan ke siapa-siapa, melainkan untuk diriku sendiri. Dulu kebiasaan ini kulakukan di suatu periode waktu hampir setiap harinya. Kini kebiasaan ini mulai kucobai lagi.
Aku tertarik dengan proyek pribadi ini ketika membaca sebuah cerita tentang surat-surat yang dikirim dari masa depan. Aku lupa judul komik dan animenya, sepertinya Orange. Dalam cerita tersebut si tokoh utama mengirimkan surat ke dirinya sendiri setiap harinya ke dirinya sendiri beberapa tahun silam agar ia lebih bijak memutuskan sesuatu.
Namun berbeda dengan cerita tersebut, aku menulis surat itu tanpa rumus tertentu. Kubiarkan saja diriku menulis apa saja. Apa yang sedang kupikirkan, apa yang sedang kusesali, atau apa yang kumimpikan ingin segera terwujud, kutulis di situ. Kadang tulisannya pendek hanya beberapa kalimat. Kadang kala panjang karena ada banyak hal ingin kusampaikan.
Surat-surat ini seperti diary online. Ada emosi, curhatan, rasa syukur, keluhan, dan sebagainya.
Suatu ketika aku membaca lagi isi surat-suratku yang pernah kutulis pada sebuah masa. Perasaanku kompleks ketika membacanya karena aku merasa aku pada saat itu agak berbeda dengan aku yang kini. Dari surat-surat itu aku bisa mengetahui perubahan dalam diriku meski sedikit, aku bisa merasakannya.
Memang akan lebih baik jika surat-surat itu ditulis dengan tangan. Kata orang bijak, tulisan tangan akan lebih melekat kuat di benak. Hanya tulisan tanganku begitu buruk sehingga terkadang aku kesulitan membacanya lagi.
Surat-surat itu seperti mewakili emosiku saat itu. Kuawali sapaan dengan sesuatu yang personal. Seperti begini: Hai Puspa, kamu tahu kucingmu memandangmu lekat-lekat.
Kadang-kadang judulnya juga kubuat lebih personal sehingga aku merasa bagian diriku menyapaku. Hai Puspa, sinar matahari begitu terang.
Aku tak tahu manfaat dari surat-surat ini. Mungkin membuatku lega. Mungkin seperti diary, ada juga bagian rasa syukur (gratitude) dan memotivasi diri (afirmasi). Entahlah. Aku juga tak tahu apakah aku akan terus berkirim surat setiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar