Review Film Anime Demon Slayer, Kimetsu no Yaiba Infinity Castle

Demon Slayer : Kimietsu no Yaiba Infinity Castle Part 1 akhirnya resmi tayang di Indonesia pada 15 Agustus 2025 yang dimana movie ini diproduksi oleh studio Ufotable.

Ini merupakan bagian dari Arc Final dari serial Demon Slayer yang filmnya terbagi dalam 3 part dan part ini berpusat pada Korps Pembasmi Iblis yang masuk kastil Infinity tempat dimana Muzan beserta anak buahnya yang merupakan para Iblis berada.

Berikut ini ulasan singkat dariku, isinya tidak ada spoiler ya, tapi ini tentunya berdasarkan pendapat pribadi jadi kemungkinan tiap orang beda-beda pendapat mengenai film anime ini.

Adegan dimulai dengan lagu dari Aimer dimana memperlihatkan para pasukan korps pembasmi iblis yang masuk ke kastil infinity yang merupakan markas para iblis dan muzan

Disana mereka bertarung habis-habisan, disini dimulai dengan Douma vs Shinobu kilas balik singkat dari Douma diperlihatkan dari sisi Shinobu juga dilihatin, secara singkat dan meskipun disini berakhir dengan kekalahan Shinobu dan kemunculan Kanao yang mengindikasikan di part 2 nanti pertarungan Douma vs Kanao , selain itu juga ada pertarungan kaigakou dengan zenitsu  dengan kemenangan zenitsu, dan juga ada giyu dan Tanjiro vs Akaza karena part 1 fokus ke Akaza selama film ini berlangsung lebih banyak diperlihatkan sisi Akaza nya,

Dari kilas baliknya saat jadi manusia hingga dia berubah jadi iblis.

Dimana pertarungan ini Akaza kalah .

Dari segi animasi serta pewarnaan karakter berbeda dengan versi seriesnya yang jauh lebih bagus dan terasa seperti nyata, ditambah adegan pertarungan nya yang dimana seolah-olah penonton terlibat langsung dalam pertarungan tersebut.

Lalu apa yang menjadi kekurangan film ini?

Kekurangan dari film ini menurut penulis adalah di adegan kilas balik yang terasa kepanjangan yang dimana part 1 fokus pada Akaza dan memperlihatkan kilas baliknya dari dia kecil sampai akhirnya diubah jadi iblis oleh muzan , sisi romantis nya diulas.

Selain itu ada yang satu diantaranya yaitu jujur sih banyak adegan yang ga penting menurut penulis, seperti setiap pertarungan  seperti monolog Tanjiro, adegan kilas balik yang tidak terlalu penting di masukin.